Rabu, 31 Juli 2019
Jumat, 22 Februari 2019
Kamu bukan orang lain...
Jangan menyerangku....
Jangan melemahkanku....
Jangan mengacaukanku....
Bantulah aku....
Semangati aku....
Aku pulang untuk membantumu, bukan memberatkanmu....
Aku pulang untuk menghiburmu, bukan mengurungkannya....
Kita dalam kendaraan yg sama, aku celaka semua celaka.
Jangan melemahkanku....
Jangan mengacaukanku....
Bantulah aku....
Semangati aku....
Aku pulang untuk membantumu, bukan memberatkanmu....
Aku pulang untuk menghiburmu, bukan mengurungkannya....
Kita dalam kendaraan yg sama, aku celaka semua celaka.
Rabu, 20 Februari 2019
Menerbarkan Hangat, Merambatkan Semangat
Kehadiran seorang tokoh, panutan, teladan ditengah kita merambatkan semangat. Bahkan dengan senyum hangatnya saja. Bahkan dengan auranya saja. Bahkan dengan diamnya.
Kedekatannya membuat kita meresapi lebih dalam kehebatan tokoh tersebut dan sering menjadi inspirasi juga kebanggan tersendiri.
dr Gamal Albinsaid, sedang berkunjung ke tempat aku bekerja. Ingin sekali berbincang dan berfoto dengannya, bertanya rahasia suksesnya. Namun apa daya aku bukanlah orang yang memiliki kuasa.
Tiba-tiba terlintas dibenakku bagaimana jika Allah yang berada ditengah-tengah kita. Seketika aku optimis, aku pun bisa sukses dan menjadi agen kesuksesan. Kalau kita mendekat kepada Allah swt maka Allah swt pun mendekati kita. 1 langkah kita merapat kepada Allah, 1000 langkah Allah merapat kepada kita.
Kedekatannya membuat kita meresapi lebih dalam kehebatan tokoh tersebut dan sering menjadi inspirasi juga kebanggan tersendiri.
dr Gamal Albinsaid, sedang berkunjung ke tempat aku bekerja. Ingin sekali berbincang dan berfoto dengannya, bertanya rahasia suksesnya. Namun apa daya aku bukanlah orang yang memiliki kuasa.
Tiba-tiba terlintas dibenakku bagaimana jika Allah yang berada ditengah-tengah kita. Seketika aku optimis, aku pun bisa sukses dan menjadi agen kesuksesan. Kalau kita mendekat kepada Allah swt maka Allah swt pun mendekati kita. 1 langkah kita merapat kepada Allah, 1000 langkah Allah merapat kepada kita.
Kamis, 27 September 2018
Setiap Orang Mempunyai Cita-cita!
Anakku sudah 3 :)
Disore hari sepulang bekerja, aku merenung hebat. Setiap orang mempunyai cita-cita! Gila! Aku baru menyadarinya! Betapa egoisnya diriku selama ini, mengejar cita-cita sendiri. Menjadi seorang mentri telekomunikasi.
Mulai saat itu, aku memutuskan untuk mencari cara, agar tak lagi menzholimi orang lain dengan mengubur cita-citanya bahkan sebelum tumbuh. Istri, anak-anak, kawan, para staff di kantor dll.
Aku berfikir hebat. Bagaimana rosulullah menyatukan hati dan cita-cita para sahabatnya....
Disore hari sepulang bekerja, aku merenung hebat. Setiap orang mempunyai cita-cita! Gila! Aku baru menyadarinya! Betapa egoisnya diriku selama ini, mengejar cita-cita sendiri. Menjadi seorang mentri telekomunikasi.
Mulai saat itu, aku memutuskan untuk mencari cara, agar tak lagi menzholimi orang lain dengan mengubur cita-citanya bahkan sebelum tumbuh. Istri, anak-anak, kawan, para staff di kantor dll.
Aku berfikir hebat. Bagaimana rosulullah menyatukan hati dan cita-cita para sahabatnya....
Sabtu, 25 Agustus 2018
Pendidikan, Awal Kebangkitan Peradaban Islam Indonesia
Sebuah perbincangan sate kambing di tengah malam selepas Hari Raya Idul Adha mendiskusikan apa penyebab lambatnya perkembangan da'wah kader. Dari mulai eksklusifitas, hingga perkembangan kader yang mendapat predikat 4L (lw lagi lw lagi....)
Rasa-rasanya malam itu kami bisa mengambil 2 pelajaran yang dapat dijadikan cara kita untuk memenangkan da'wah ini.
Pertama
Tidak eksklusif, sebaik-baik pemimpin adalah yang mencintai rakyatnya dan rakyatnya mencintai dia. dan sebagaimana rakyatnya begitulah pemimpinnya. Maka kalau kita memilih untuk mengambil alih kekuasaan dengan cara cepat, kita harus merepresentasikan rakyat kita. Contoh : Presiden Jokowi.
Kedua
Kami berdiskusi panjang lebar, dan mengoreksi diri tentang apa kelebihan yang kita miliki sehingga kita lagi-lagi kalah atau terpaksa mengalah dan kembali gagal memperjuangkan calon-calon pemimpin bangsa dari kalangan sendiri. Kita selalu dengan terpaksa mengikuti format rekan koalisi. Seolah-olah kita tidak punya bargaining yang cukup. Akomodasi politik kita punya berapa? Media kita tidak menguasai. Konon kelebihan kita katanya kader yang militan. Tapi semilitan-militannya kader kita hasil terbaik yang kita raih adalah Jabatan Gubernur.
Setelah sampai di rumah dan berfikir, kita sesungguhnya punya 1 hal yang cukup potensial yaitu Lembaga Pendidikan. Sebuah sarana penyadaran yang terstruktur dan tidak instan, namun efeknya permanen. Terlebih dia merupakan sarana netral dan independen.
Kesimpulan
Kita tidak punya media, tapi kita punya lembaga pendidikan!
Lembaga Pendidikan saat ini belum menjadi pusat perhatian/sarana yang cukup penting sehingga perlu kita memberikan perhatian lebih untuk lembaga pendidikan islam, khususnya yang berafiliasi secara kultural kepada dakwah ini.
Rasa-rasanya malam itu kami bisa mengambil 2 pelajaran yang dapat dijadikan cara kita untuk memenangkan da'wah ini.
Pertama
Tidak eksklusif, sebaik-baik pemimpin adalah yang mencintai rakyatnya dan rakyatnya mencintai dia. dan sebagaimana rakyatnya begitulah pemimpinnya. Maka kalau kita memilih untuk mengambil alih kekuasaan dengan cara cepat, kita harus merepresentasikan rakyat kita. Contoh : Presiden Jokowi.
Kedua
Kami berdiskusi panjang lebar, dan mengoreksi diri tentang apa kelebihan yang kita miliki sehingga kita lagi-lagi kalah atau terpaksa mengalah dan kembali gagal memperjuangkan calon-calon pemimpin bangsa dari kalangan sendiri. Kita selalu dengan terpaksa mengikuti format rekan koalisi. Seolah-olah kita tidak punya bargaining yang cukup. Akomodasi politik kita punya berapa? Media kita tidak menguasai. Konon kelebihan kita katanya kader yang militan. Tapi semilitan-militannya kader kita hasil terbaik yang kita raih adalah Jabatan Gubernur.
Setelah sampai di rumah dan berfikir, kita sesungguhnya punya 1 hal yang cukup potensial yaitu Lembaga Pendidikan. Sebuah sarana penyadaran yang terstruktur dan tidak instan, namun efeknya permanen. Terlebih dia merupakan sarana netral dan independen.
Kesimpulan
Kita tidak punya media, tapi kita punya lembaga pendidikan!
Lembaga Pendidikan saat ini belum menjadi pusat perhatian/sarana yang cukup penting sehingga perlu kita memberikan perhatian lebih untuk lembaga pendidikan islam, khususnya yang berafiliasi secara kultural kepada dakwah ini.
Rabu, 01 Juni 2016
Menjadi Pemimpin!
Hari ini aku dipanggil oleh pimpinan Yayasan dimana aku bekerja, aku diangkat menjadi Kepala Kesekertariatan Yayasan.Shock! Kaget! Khawatir, Takut, Ada rasa senang, tapi yang lebih menyelimuti pikiran dan hati ini adalah rasa khawatir apakah aku bisa dan pantas memegang jabatan tersebut.
Aku menyadari betapa kekuranganku lebih banyak dibandingkan kelebihanku, aku yang urakan (sering gak sisiran, masih ketombean), datang ke kantor sering telat (semaunya), pulangnya juga gitu masih semaunya. Apa yang aku punya??? Ya Allah aku hanya punya Engkau, aku tidak sanggup sungguh jika Engkau tak disisiku.
Ya Allah Sang Maha Bijaksana, tunjukkanlah aku caranya menjadi pemimpin yang bijaksana
Ya Allah Sang Maha Perkasa, tunjukkanlah aku caranya menjadi pemimpin yang kuat
Ya Allah Sang Maha Lembut, tunjukkanlah aku caranya menjadi pemimpin yang lembut
Ya Allah Sang Maha Adil, tunjukkanlah aku caranya menjadi pemimpin yang adil
Ya Allah Sang Maha Pengasih dan Penyayang, tunjukkanlah aku caranya menjadi pemimpin yang bisa mengayomi dengan kasih dan sayang
ku baca firman-Mu dengan khidmat... Hal pertama yang harus aku lakukan adalah mendekatkan diri pada-Mu ya Allah.
ku berjalan... Hal kedua yang harus aku lakukan adalah menambah kapasitas keilmuanku, aku khwatir dengan sedikitnya ilmu yang aku punya
ku befikir... Doa restu hal berikutnya seharusnya yang aku dahulukan, ibu doakanlah aku berilah aku kata-kata ajaib mujarab maqbulmu untukku agar tak sulit aku menjalani ini
Ya Allah tunjukkan aku jalan yang lurus, jalan menuju ridho-Mu
Aku menyadari betapa kekuranganku lebih banyak dibandingkan kelebihanku, aku yang urakan (sering gak sisiran, masih ketombean), datang ke kantor sering telat (semaunya), pulangnya juga gitu masih semaunya. Apa yang aku punya??? Ya Allah aku hanya punya Engkau, aku tidak sanggup sungguh jika Engkau tak disisiku.
Ya Allah Sang Maha Bijaksana, tunjukkanlah aku caranya menjadi pemimpin yang bijaksana
Ya Allah Sang Maha Perkasa, tunjukkanlah aku caranya menjadi pemimpin yang kuat
Ya Allah Sang Maha Lembut, tunjukkanlah aku caranya menjadi pemimpin yang lembut
Ya Allah Sang Maha Adil, tunjukkanlah aku caranya menjadi pemimpin yang adil
Ya Allah Sang Maha Pengasih dan Penyayang, tunjukkanlah aku caranya menjadi pemimpin yang bisa mengayomi dengan kasih dan sayang
ku baca firman-Mu dengan khidmat... Hal pertama yang harus aku lakukan adalah mendekatkan diri pada-Mu ya Allah.
ku berjalan... Hal kedua yang harus aku lakukan adalah menambah kapasitas keilmuanku, aku khwatir dengan sedikitnya ilmu yang aku punya
ku befikir... Doa restu hal berikutnya seharusnya yang aku dahulukan, ibu doakanlah aku berilah aku kata-kata ajaib mujarab maqbulmu untukku agar tak sulit aku menjalani ini
Ya Allah tunjukkan aku jalan yang lurus, jalan menuju ridho-Mu
Selasa, 30 September 2014
Daftar NPWP di Jakarta Selatan Mampang
I came to direktorat tax office south Jakarta to early, 7.40 I came. Wait. Watching TV and try to do blogging
Langganan:
Postingan (Atom)